Mentari Diujung Senja
Mengenalmu
adalah hal yang tak pernah kusangka sebelumnya, seperti setangkai daun yang jatuh
tertiup angin, ia tak pernah tau kapan akan jatuh. Dan tak pernah tau kemana
angin akan membawanya melangkah...............
Begitu halnya aku, aku tak pernah tau kapan sang
waktu mengobati luka hati akibat pertemuan singkat kita ini
Kamu dan aku adalah dua manusia asing yang dipertemukan dengan keyakinan. Aku yakin jika kamulah yang di ridhonya yang kelak akan mengantarku ke surga. Bahwa akulah yang terakhir berhenti di bandara persinggahan terakhirmu
Cinta? Sebuah rasa yang hebat yang tuhan titipkan untukku, amanahnya agar aku tetap menjaga rasa ini, jika tuhan tak berkehendak tak mungkin tuhan membiarkanmu dalam perasaan yang berlarut –larut. Bersabarlah.....
Jika cinta adalah mengenal, maka sekali lagi, kita adalah dua manusia asing.Namun, percayalah, apalah arti keterasingan itu, jika Allah menjadi tujuan. Bukankah tak ada yang asing bagi-Nya? Bukankah akan mudah saja menghadirkan cinta di hati ciptaan-Nya? Karna beliau dzat yang pandai membolak-balikan hati manusia
,mencintai. Bukan sekadar cinta. Karena akan besar sekali komitmen dan tanggung jawab dari mencintai.Sebuah Penantian Cinta ……………Jalan yang terjal dan berliku bukanlah masalah untuk sebuah cinta sejati
Kak Andre, salahkah jika terselip rasa suka di hati ?Berdosa kah jika aku tak mampu membunuh rasa itu secara perlahan ? sedangkan setiap detik rasa itu tumbuh dan semakin besar rasanya.Meski kebersamaan hanyalah sebatas pertemanan seperti layaknya teman – teman yang lain . Milik sebuah organisasi yang kau besarkan dengan sikap Ego dan tangan dingin mu. Sedangkan aku hanya gadis cilik yang mengagumi dibawah kharisma mu. Merasa tak punya arti dan tersudut dalam ketidakberdayaan ……Aku mengenal sosoknya sebagaimana aku mengenal rasa suka, satu tahun yang lalu kala aku tumbuh besar setelah lulus dari masa putih abu-abu
Cinta pertama setelah aku mencintai ibu, dan keluargaku. Dia hadir ditengah-tengah keluargaku, membawa cintanya dan kepeduliannya yang begitu besar dengan keluargaku, aku sangat bahagia dia hadir,selain untuk pengganti posisi ayah yang memang telah lama ayah meninggalkan aku dan ibu sosoknya dalam keluargaku juga menghadirkan kembali kehangatan rasa kasih sayang yang begitu dalam dan aku tak pernah menyangkalnya. Komunikasiku dengan kak Andre berjalan apa adanya. Kami bisa mengobrol dan larut dalam candaan, bersama dengan teman-teman seorganisasi. Dan aku harus pandai mengatur ekspresi wajahku,menyembunyikan rona pipi saat teman-teman seorganisasi meledeki kami.
“Ciiyyyeeee,
kayaknya diantara kalian ada udang dibalik rempeyek deh !”Aku
panik,mencari cara untuk mengklarifikasi pemikiran mereka, namun sesungguhnya
bunga – bunga bermekaran dalam hati. Sedang kak Andre ? ia yang lebih tua 5
tahun dariku hanya tersenyum manis. Sikapnya tak berubah. Kak Andre tetap
santai seperti air Laut yang tenang, tapi menghanyutkan.“Kalau memang
iya, terus kalian mau apa ? hehehehe” sahut kak Andre sekadarnya,tapi membuatku
cukup terhanyut dengan jawabannya
Sungguh jawaban – jawaban itu seperti membuat ku melayang terbang, tak bisa menahan warna rona di pipi. Kak Andre mengucapkannya dari hati ataukah hanya menanggapi canda dan gurauan dari mereka saja?Kak Andre tak pernah tau perasaan yang kutumpahkan dalam lembar demi lembar buku harianku, ia tak pernah mengerti betapa berat aku menanggung rasa suka. Ia tak pernah paham betapa aku membutuhkan kata ajaib, “maukah kau jadi pendampingku” untuk mengukuhkan sebuah komitmen.Teman-temanku kebanyakan sudah menikah. Aku kadang merasa iri melihat mereka bahagia dengan pasangan pilihannya, berbagi tawa, dalam suka dan duka, memiliki waktu bersantai bersama ada tempat untuk bertukar cerita. Tak seperti aku yang menggantung hanya menunggu kak Andre. Namun kak Andre yang benar-benar kuharapkan, seperti tak perduli dengan rasaku yang selalu saja ingin meliriknya dalam acara – acara organisasi.Ataukah cowok memang tak peka dengan keadaan dan perasaan seorang perempuan? Entahlah….. yang jelas aku akan berjuang untuk mendapatkan cinta dan perhatian dari Kak Andre, aku ingin menjadi yang terbaik untuknya.dan mawadah bersamanya kelak.Karena tekad bin nekatku ini aku tak pernah perduli saat ibukku memberi nasehat tentang dia yang tak pernah ada niatan serius kepadaku, dan ibuku menasehatiku agar tak mudah percaya dengan kata-kata pria.
Ah mereka tau apa tentang perasaanku, aku bahkan tak ambil pusing saat teman-teman menganggapku lucu dan aneh karena aku terlalu terobsesi padanya. Aku tak bisa menyukai cowok lain karena kak Andre, aku jadi lebih bersemangat, karena dia aku lebih mudah untuk menjalankan aktfts keseharian, dia sumber inspirasiku, dia Mentariku.Aku harus terlihat pintar dihadapannya, aku gengsi jika harus terlihat bodoh di depannya, oleh karna itu aku bersemangat untuk melanjutkan ke perguruan tinggiDan hingga aku semester satu di sebuah perguruan tinggi swsta dikotaku, tak ada alasan untuk tidak menunggunya. Aku tau menunggu sesuatu yang mustahil adalah kekonyolan tak terkira. Aku belum lelah untuk menempatkan kak Andrie sebagai manusia yang istimewa dalam hati, meski banyak cowok yang menawarkan diri untuk jadi pasanganku, aku akan tetap setia pada kak Andre, meski dari bibirnya tak kunjung jua memberiku kepastian akan komitmennya.Kadangkala rasa cemas gelisah menyerang hati, letup amarah saat beberapa hari ia tak menghubungi ku via chat atau telfon seperti biasanya yang ku lakukan setiap harinya jika masing-masing kami tak sibuk.Namun kejengkelan itu bisa mengilang dengan waktu sekejap saja saat kami bertemu dan bertatap muka langsung. Walau hanya salin melempar senyum dan berbasa – basi aku sudah cukup bahagia. Tak rugi aku berlama-lama berdandan didepan cermin, hilang sudah rasa jengkel karna tak ada kabarnyaAku tak pernah menyesal telah menunggunya selama 1,5 tahun ini, atas nama kesetiaan, meski hasilnya nol Besar.
Begitu indahnya masa itu……….Kak Andre masih sama seperti dulu. Masih sosok sederhana, cerdas, dan apa adanya, dia juga selalu penuh kejutan. Kak Andre tak pernah lepas dari kegiatan organisasi apalagi sekarang dia menjabat sebagai ketuanya di pimpinan cabang. Dan aku ? seolah wajib mengikuti aktivitasnya. Anehnya lagi aku akan tetap cinta. Dari yang dulu lulus Sma masih cinta monyet sampai sekarang metamorfosis menjadi cinta yang sesungguhnya, aku mencintainya dalam diam. Bahkan aku berdoa agar allah mentakdirkan aku berjodoh dengannya. Sungguh Klise memang terdengarnya. Tapi itu memang yang sebenarnya.Aku tak peduli lagi dengan status hubungan kami yang tak pernah terdeklarasi. Bagiku kini status jadian tidaklah terlalu penting. Seiring indahnya kebersamaan yang kami miliki. Toh kak Andre mungkin tak akan pernah mengungkapkan perasaanya padaku, mengingat sikapnya yang kadang berubah-ubah seperti ABG LABIL.Kadang acuh, perhatian, manis dan kadang juga menyebalkan. Selama kenal dekat dengannya aku tak pernah mengerti apa yang tersembunyi dalam batok kepalanya, apalagi yang terselip dalam hatinya. Ia terlalu asing dan misterius buatku, dan aku lelah menebak-nebak.
Anehnya saat aku mencoba menjauh ia malah mendekat. Ia selalu ada menyediakan waktu untukku bahkan ia rela tidak mengikuti pertemuan di organisasinya demi mengajaku keluar bersamanya, jalan-jalan dan makan di caffe special langgananku dan Kak Andre selanjutnya nonton film ala-ala remaja muda.Kak Andre yang dulu jarang mengajakku ngobrol menjadi lebih sering bertukar fikiran denganku. Kami curhat tertawa, dan berdebat yang tak pernah terlewatkan saat aku bersamanya.“kapan aku bisa seperti ini lagi?” tanyanya dengan senyum khas di bibirnya, setelah puas dengan bercanda.Aku menjawab “tersera semaumu jika kau tak sibuk dengan organisasi mu, aku nyengir kuda, sambil meledeknya yang selalu sibuk”!!! aku takkan bosan menunggu mu.”Setelah pulang aku dilanda perasaan seperti gado-gado, campur aduk. Gembira,tapi bertanya-tanya. Apakah dia mempunyai perasaan yang sama denganku? Adakah rasa cinta yang terselip dalam hatinya untukku ?”Aku percaya rencana_Nya yang terindah dan akan indah pada waktunya. Cinta memang kadang buta membuat manusia tak bisa melihat jalan semestinya begitupun dengan kak Andre dan aku mungkin sama-sama terlena. Kegilaan dan kesabaran itu beda tipis, saat aku menyadari bahwa waktu begitu cepat berlalu, hingga setiap detik momen yang bergeser menjadi masa lampau, dan momen-momen yang kulalui dengan Kak Andre telah menjadi masa lampau, kenangan yang begitu indah.Aku masih menanti Kak Andre sepanjang 1,5 tahun yang melelahkan. Selama itu pula kami melalui hari bersama dalam kesederhanaan. Bercerita tentang impian masing- masing di masa depan.Aku tau hubunganku dengan Kak Andre sama saja Absurd tak ada status kejelasan untuk sebuah Komitmen. Terbesit dihati untuk menyudahi hubungan yang menyesakkan ini, ingin Move On karena tak mau sedih yang berkelanjutan, dan menambah banyak dosa karna terlalu berharap lebih dengan ciptaan_Nya, padahal Allah adalah Dzat yang paling cemburu jika melihat umatnya berpaling sedikit darinya, mungkin ini peringatan darinya, aku tak boleh keterlaluan dalam mencintainya. Sebelum semuanya terlambat dan semakin dalam lagi perasaanku padanya, Tapi masih saja hati ini berat meninggalkan Kak Andre. Aku masih yakin dengan Kak Andre.Alhamdulillah melalui seorang sahabat yang setia mendengar cerita curhatanku, Yuanita, aku biasa memanggilnya mba Ita. Dia teman seorganisasi ku, dari pertemuan rutin setiap acara rutinan di organisasi kedekatanku dengannya semakin erat, aku menganggapnya seorang kakak, yang kebetulan aku tak mempunyai kakak ataupun adek, karna aku anak tunggal. Mbak ita begitu sabar dan telaten mendengar setiap celotehku tentangnya, ia membimbingku untuk berproses menjadi wanita shalihah yang semakin dekat dengan allah. “ Kapan berencana untuk ber-Azzam Dek? “Tanyanya waktu itu"Sesakit apapun telah kupasrahkan semua pada_Nya yang lebih haq, yang mengatur rencana sebaik-baik rencana
Kamu dan aku adalah dua manusia asing yang dipertemukan dengan keyakinan. Aku yakin jika kamulah yang di ridhonya yang kelak akan mengantarku ke surga. Bahwa akulah yang terakhir berhenti di bandara persinggahan terakhirmu
Cinta? Sebuah rasa yang hebat yang tuhan titipkan untukku, amanahnya agar aku tetap menjaga rasa ini, jika tuhan tak berkehendak tak mungkin tuhan membiarkanmu dalam perasaan yang berlarut –larut. Bersabarlah.....
Jika cinta adalah mengenal, maka sekali lagi, kita adalah dua manusia asing.Namun, percayalah, apalah arti keterasingan itu, jika Allah menjadi tujuan. Bukankah tak ada yang asing bagi-Nya? Bukankah akan mudah saja menghadirkan cinta di hati ciptaan-Nya? Karna beliau dzat yang pandai membolak-balikan hati manusia
,mencintai. Bukan sekadar cinta. Karena akan besar sekali komitmen dan tanggung jawab dari mencintai.Sebuah Penantian Cinta ……………Jalan yang terjal dan berliku bukanlah masalah untuk sebuah cinta sejati
Kak Andre, salahkah jika terselip rasa suka di hati ?Berdosa kah jika aku tak mampu membunuh rasa itu secara perlahan ? sedangkan setiap detik rasa itu tumbuh dan semakin besar rasanya.Meski kebersamaan hanyalah sebatas pertemanan seperti layaknya teman – teman yang lain . Milik sebuah organisasi yang kau besarkan dengan sikap Ego dan tangan dingin mu. Sedangkan aku hanya gadis cilik yang mengagumi dibawah kharisma mu. Merasa tak punya arti dan tersudut dalam ketidakberdayaan ……Aku mengenal sosoknya sebagaimana aku mengenal rasa suka, satu tahun yang lalu kala aku tumbuh besar setelah lulus dari masa putih abu-abu
Cinta pertama setelah aku mencintai ibu, dan keluargaku. Dia hadir ditengah-tengah keluargaku, membawa cintanya dan kepeduliannya yang begitu besar dengan keluargaku, aku sangat bahagia dia hadir,selain untuk pengganti posisi ayah yang memang telah lama ayah meninggalkan aku dan ibu sosoknya dalam keluargaku juga menghadirkan kembali kehangatan rasa kasih sayang yang begitu dalam dan aku tak pernah menyangkalnya. Komunikasiku dengan kak Andre berjalan apa adanya. Kami bisa mengobrol dan larut dalam candaan, bersama dengan teman-teman seorganisasi. Dan aku harus pandai mengatur ekspresi wajahku,menyembunyikan rona pipi saat teman-teman seorganisasi meledeki kami.
Sungguh jawaban – jawaban itu seperti membuat ku melayang terbang, tak bisa menahan warna rona di pipi. Kak Andre mengucapkannya dari hati ataukah hanya menanggapi canda dan gurauan dari mereka saja?Kak Andre tak pernah tau perasaan yang kutumpahkan dalam lembar demi lembar buku harianku, ia tak pernah mengerti betapa berat aku menanggung rasa suka. Ia tak pernah paham betapa aku membutuhkan kata ajaib, “maukah kau jadi pendampingku” untuk mengukuhkan sebuah komitmen.Teman-temanku kebanyakan sudah menikah. Aku kadang merasa iri melihat mereka bahagia dengan pasangan pilihannya, berbagi tawa, dalam suka dan duka, memiliki waktu bersantai bersama ada tempat untuk bertukar cerita. Tak seperti aku yang menggantung hanya menunggu kak Andre. Namun kak Andre yang benar-benar kuharapkan, seperti tak perduli dengan rasaku yang selalu saja ingin meliriknya dalam acara – acara organisasi.Ataukah cowok memang tak peka dengan keadaan dan perasaan seorang perempuan? Entahlah….. yang jelas aku akan berjuang untuk mendapatkan cinta dan perhatian dari Kak Andre, aku ingin menjadi yang terbaik untuknya.dan mawadah bersamanya kelak.Karena tekad bin nekatku ini aku tak pernah perduli saat ibukku memberi nasehat tentang dia yang tak pernah ada niatan serius kepadaku, dan ibuku menasehatiku agar tak mudah percaya dengan kata-kata pria.
Ah mereka tau apa tentang perasaanku, aku bahkan tak ambil pusing saat teman-teman menganggapku lucu dan aneh karena aku terlalu terobsesi padanya. Aku tak bisa menyukai cowok lain karena kak Andre, aku jadi lebih bersemangat, karena dia aku lebih mudah untuk menjalankan aktfts keseharian, dia sumber inspirasiku, dia Mentariku.Aku harus terlihat pintar dihadapannya, aku gengsi jika harus terlihat bodoh di depannya, oleh karna itu aku bersemangat untuk melanjutkan ke perguruan tinggiDan hingga aku semester satu di sebuah perguruan tinggi swsta dikotaku, tak ada alasan untuk tidak menunggunya. Aku tau menunggu sesuatu yang mustahil adalah kekonyolan tak terkira. Aku belum lelah untuk menempatkan kak Andrie sebagai manusia yang istimewa dalam hati, meski banyak cowok yang menawarkan diri untuk jadi pasanganku, aku akan tetap setia pada kak Andre, meski dari bibirnya tak kunjung jua memberiku kepastian akan komitmennya.Kadangkala rasa cemas gelisah menyerang hati, letup amarah saat beberapa hari ia tak menghubungi ku via chat atau telfon seperti biasanya yang ku lakukan setiap harinya jika masing-masing kami tak sibuk.Namun kejengkelan itu bisa mengilang dengan waktu sekejap saja saat kami bertemu dan bertatap muka langsung. Walau hanya salin melempar senyum dan berbasa – basi aku sudah cukup bahagia. Tak rugi aku berlama-lama berdandan didepan cermin, hilang sudah rasa jengkel karna tak ada kabarnyaAku tak pernah menyesal telah menunggunya selama 1,5 tahun ini, atas nama kesetiaan, meski hasilnya nol Besar.
Begitu indahnya masa itu……….Kak Andre masih sama seperti dulu. Masih sosok sederhana, cerdas, dan apa adanya, dia juga selalu penuh kejutan. Kak Andre tak pernah lepas dari kegiatan organisasi apalagi sekarang dia menjabat sebagai ketuanya di pimpinan cabang. Dan aku ? seolah wajib mengikuti aktivitasnya. Anehnya lagi aku akan tetap cinta. Dari yang dulu lulus Sma masih cinta monyet sampai sekarang metamorfosis menjadi cinta yang sesungguhnya, aku mencintainya dalam diam. Bahkan aku berdoa agar allah mentakdirkan aku berjodoh dengannya. Sungguh Klise memang terdengarnya. Tapi itu memang yang sebenarnya.Aku tak peduli lagi dengan status hubungan kami yang tak pernah terdeklarasi. Bagiku kini status jadian tidaklah terlalu penting. Seiring indahnya kebersamaan yang kami miliki. Toh kak Andre mungkin tak akan pernah mengungkapkan perasaanya padaku, mengingat sikapnya yang kadang berubah-ubah seperti ABG LABIL.Kadang acuh, perhatian, manis dan kadang juga menyebalkan. Selama kenal dekat dengannya aku tak pernah mengerti apa yang tersembunyi dalam batok kepalanya, apalagi yang terselip dalam hatinya. Ia terlalu asing dan misterius buatku, dan aku lelah menebak-nebak.
Anehnya saat aku mencoba menjauh ia malah mendekat. Ia selalu ada menyediakan waktu untukku bahkan ia rela tidak mengikuti pertemuan di organisasinya demi mengajaku keluar bersamanya, jalan-jalan dan makan di caffe special langgananku dan Kak Andre selanjutnya nonton film ala-ala remaja muda.Kak Andre yang dulu jarang mengajakku ngobrol menjadi lebih sering bertukar fikiran denganku. Kami curhat tertawa, dan berdebat yang tak pernah terlewatkan saat aku bersamanya.“kapan aku bisa seperti ini lagi?” tanyanya dengan senyum khas di bibirnya, setelah puas dengan bercanda.Aku menjawab “tersera semaumu jika kau tak sibuk dengan organisasi mu, aku nyengir kuda, sambil meledeknya yang selalu sibuk”!!! aku takkan bosan menunggu mu.”Setelah pulang aku dilanda perasaan seperti gado-gado, campur aduk. Gembira,tapi bertanya-tanya. Apakah dia mempunyai perasaan yang sama denganku? Adakah rasa cinta yang terselip dalam hatinya untukku ?”Aku percaya rencana_Nya yang terindah dan akan indah pada waktunya. Cinta memang kadang buta membuat manusia tak bisa melihat jalan semestinya begitupun dengan kak Andre dan aku mungkin sama-sama terlena. Kegilaan dan kesabaran itu beda tipis, saat aku menyadari bahwa waktu begitu cepat berlalu, hingga setiap detik momen yang bergeser menjadi masa lampau, dan momen-momen yang kulalui dengan Kak Andre telah menjadi masa lampau, kenangan yang begitu indah.Aku masih menanti Kak Andre sepanjang 1,5 tahun yang melelahkan. Selama itu pula kami melalui hari bersama dalam kesederhanaan. Bercerita tentang impian masing- masing di masa depan.Aku tau hubunganku dengan Kak Andre sama saja Absurd tak ada status kejelasan untuk sebuah Komitmen. Terbesit dihati untuk menyudahi hubungan yang menyesakkan ini, ingin Move On karena tak mau sedih yang berkelanjutan, dan menambah banyak dosa karna terlalu berharap lebih dengan ciptaan_Nya, padahal Allah adalah Dzat yang paling cemburu jika melihat umatnya berpaling sedikit darinya, mungkin ini peringatan darinya, aku tak boleh keterlaluan dalam mencintainya. Sebelum semuanya terlambat dan semakin dalam lagi perasaanku padanya, Tapi masih saja hati ini berat meninggalkan Kak Andre. Aku masih yakin dengan Kak Andre.Alhamdulillah melalui seorang sahabat yang setia mendengar cerita curhatanku, Yuanita, aku biasa memanggilnya mba Ita. Dia teman seorganisasi ku, dari pertemuan rutin setiap acara rutinan di organisasi kedekatanku dengannya semakin erat, aku menganggapnya seorang kakak, yang kebetulan aku tak mempunyai kakak ataupun adek, karna aku anak tunggal. Mbak ita begitu sabar dan telaten mendengar setiap celotehku tentangnya, ia membimbingku untuk berproses menjadi wanita shalihah yang semakin dekat dengan allah. “ Kapan berencana untuk ber-Azzam Dek? “Tanyanya waktu itu"Sesakit apapun telah kupasrahkan semua pada_Nya yang lebih haq, yang mengatur rencana sebaik-baik rencana
“Tanyanya waktu itu”
Hingga membuat ku terbatah untuk
menjawabnya. Usiaku 20 tahun belom ada niatan untuk menikah muda, karna akupun
masih study dan ingin serius meniti karier selain itu juga ingin membahagiakan
orang tua terlebih dahulu, tapi aku juga tak menargetkan untuk menikah diusia
berapa, jika sudah siap dan sudah ada calonnya Why Not? Masalahnya tapi dengan
Siapa ?
Aku telah berniat untuk melupakan
kak Andre
“Belum ada calon, mbak”. Jawabku
singkat sambil tertunduk malu. Apakah layak aku mengaharap menikah dengang
ikhwan yang shalih ?
Sepertinya mba Ita lebih peka dan
bisa membaca perasaan hatiku, mbak Ita menyuruhku untuk bercerita jujur tentang
seseorang yang selama ini kurahasiakan. Ia mendengarkan ceritaku dengan seksama
dan seketika tak terasa tetesan bening menetes dari pipiku, dan semakin terisak
jika aku terus mengingatnya.
“Dek kamu mencintainya? Lillahi
ta’ala?”
“Aku mengangguk dalam keraguan”,
cintaku pada Kak Andre adalah cinta Mawaddah. Cinta yang bergelora begitu besar
nan menggebu yang seharusnya dimiliki pasangan yang sudah menikah.
“ Tawarkan diri pada dia untuk
menikahi adek.”
Agar adek tidak terus-terusan
menunggu tanpa kejelasan. Seperti khadijah yang meminta kesediaan Muhammad
untuk menikahinya,” tegas mbak Ita padaku.
Aku menggeleng menolaknya, “ mbak
aku bukan Khadijah, dan dia bukan Muhammad. Aklhak kamipun jauh dari dua insan
mulia itu. Aku malu, mbak bukan tempatnya jika wanita mengungkapkan perasaannya
lebih dulu”.
“ Baiklah kalau begitu
Istiharahlah. Minta yang terbaik dari Allah”
Lalu malam itu aku mencoba
menuruti saran dari mbak Ita untuk melakukan sholat istiharah, karna sebenarnya
tanpa sholat istiharah pun hatiku telah memilih Kak Andre untuk menjadi Imam ku
kelak.
Dalam sujudku malam itu derai air
mata tumph ruah diujung sajadah, kulafal istighfar memohon ampun atas semua
dosa yang kuperbuat atas nama Cinta. Cinta yang jelas-jelas jauh dari
Ridho_Nya. Cinta yang kapan saja mengundang murka_Nya.
Dalam doaku memohon pada_Nya untuk memantabkan hatiku untuk melangkah
pergi darinya jika memang tak di izinkannya kami bersama. Seberat apapun dan Sesakit
apapun telah kupasrahkan semua pada_Nya yang lebih haq, yang mengatur rencana
sebaik-baik rencana manusia, sang penulis scenario terbaik yang penuh kejutan
di balik sebuah peristiwa. Diala sang Maha cipta seluruh jagad raya Allah.
yang maha Esa.
Dengan hati hancur remuk dan
Entahlah, kuhapus semua sms, chat dan nomor hpnya dari kontaku, meski aku masih
hafal nomornya.
Meski luka ku berdarah, aku
mencoba iklhas. Toh semua kenangan itu tak benar-benar punya arti bagi kak
Andre.
Kak Andre tak pernah merasa ada
sesuatu yang ganjil tanpaku, aku tak pernah tau apa yang terselip dalam hati
kak Andre sebenarnya. Apapun itu aku tak pernah menyalahkan nya. Aku puaskan
perihnya hati kesedihan dengan menumpahkan air mata selama berjam-jam. Namun
dalam hatiku bertekad bahwa aku harus bisa tanpa kak Andre.
Dan allah memang menunjukkan
Ar-Rahman dan Ar-Rohim nya yang luar biasa padaku. Beberapa bulan kemudian setelah
aku berusaha melupakannya, aku mendapat berita dari seorang teman kak Andre,
katanya dia sedang menjalin asmara dengan seorang gadis cantik dari Blitar,
bahkan mereka berencana menikah bulan ini. Aku hanya bisa tersenyum. Masih
sakit memang bahkan sangatt sakit saat ada yang menyinggungnya atau
membicarakannya soalnya.
Cinta yang membuat Abu Bakar Ash-Sidiq menginfakkan seluruh
hartanya.................
Cinta yang membuat Al-Faruq Umar Bin Khattab berkeliling seorang diri untuk
mengayomi rakyatnya.....................
Cinta yang membuat Hanzalah Meninggalkan malam pernikahannya menuju medan
Uhud.................
Sesungguhnya itulah hakikat cinta, engkau rela mengorbankan semua hal yang
kau cintai untuk allah.
Ya Allah ajarkan aku tentang
ikhlas, andai inginku belom berbalas, sebab diri memang tak pantas biarlah
Indah TAKDIR_MU KAN JADI BATAS
Sesungguhnya pasangan hidup kita
siapapun dia. Seorang aktivis bahkan seorang Ustadz-Ustadzah sekalipun bukanlah
sosok yang sempurna. Kalau mereka sempurna tentu kita tak akan membutuhkan
pendamping dalam hidup ini. Kelak akan ada saatnya kita melihat sisi lain dari
pasangan hidup kita yang belum kita ketahui sebelumnya. Kelebihan pasangan
adalah surprise untuk kita dan kekuranggannya mungkin akan membuat kita tidak
bisa
menerimanya, tapi sebenarnya
disinilah diuji kedewasaan untuk cinta
yang sesungguhnya agar bisa untuk saling melengkapi.
Namun dibalik sebuah peristiwa
selalu ada hikmah, dan menjadikan orang itu lebih dewasa tentunya.
Dan sekarang aku paham, bahwa
seorang laki-laki dipercaya karena kata-kata yang pernah diucapkannya, sebuah
komitmen. Kini aku benar-benar bahagia sebab aku telah melepaskan cinta tak
halal, karena Allah semata. Insya’allah
Yang memang untuk mu akan datang
meski tak kau jemput. Yang bukan untukmu akan pergi meski tak kau minta. Lalu
bagian mana yang kamu gak paham.?”
yang maha Esa.
Dengan hati hancur remuk dan
Entahlah, kuhapus semua sms, chat dan nomor hpnya dari kontaku, meski aku masih
hafal nomornya.
Meski luka ku berdarah, aku
mencoba iklhas. Toh semua kenangan itu tak benar-benar punya arti bagi kak
Andre.
Kak Andre tak pernah merasa ada
sesuatu yang ganjil tanpaku, aku tak pernah tau apa yang terselip dalam hati
kak Andre sebenarnya. Apapun itu aku tak pernah menyalahkan nya. Aku puaskan
perihnya hati kesedihan dengan menumpahkan air mata selama berjam-jam. Namun
dalam hatiku bertekad bahwa aku harus bisa tanpa kak Andre.
Dan allah memang menunjukkan
Ar-Rahman dan Ar-Rohim nya yang luar biasa padaku. Beberapa bulan kemudian setelah
aku berusaha melupakannya, aku mendapat berita dari seorang teman kak Andre,
katanya dia sedang menjalin asmara dengan seorang gadis cantik dari Blitar,
bahkan mereka berencana menikah bulan ini. Aku hanya bisa tersenyum. Masih
sakit memang bahkan sangatt sakit saat ada yang menyinggungnya atau
membicarakannya soalnya.
Cinta yang membuat Abu Bakar Ash-Sidiq menginfakkan seluruh
hartanya.................
Cinta yang membuat Al-Faruq Umar Bin Khattab berkeliling seorang diri untuk
mengayomi rakyatnya.....................
Cinta yang membuat Hanzalah Meninggalkan malam pernikahannya menuju medan
Uhud.................
Sesungguhnya itulah hakikat cinta, engkau rela mengorbankan semua hal yang
kau cintai untuk allah.
Ya Allah ajarkan aku tentang
ikhlas, andai inginku belom berbalas, sebab diri memang tak pantas biarlah
Indah TAKDIR_MU KAN JADI BATAS
Sesungguhnya pasangan hidup kita
siapapun dia. Seorang aktivis bahkan seorang Ustadz-Ustadzah sekalipun bukanlah
sosok yang sempurna. Kalau mereka sempurna tentu kita tak akan membutuhkan
pendamping dalam hidup ini. Kelak akan ada saatnya kita melihat sisi lain dari
pasangan hidup kita yang belum kita ketahui sebelumnya. Kelebihan pasangan
adalah surprise untuk kita dan kekuranggannya mungkin akan membuat kita tidak
bisa
menerimanya, tapi sebenarnya
disinilah diuji kedewasaan untuk cinta
yang sesungguhnya agar bisa untuk saling melengkapi.
Namun dibalik sebuah peristiwa
selalu ada hikmah, dan menjadikan orang itu lebih dewasa tentunya.
Dan sekarang aku paham, bahwa
seorang laki-laki dipercaya karena kata-kata yang pernah diucapkannya, sebuah
komitmen. Kini aku benar-benar bahagia sebab aku telah melepaskan cinta tak
halal, karena Allah semata. Insya’allah
Yang memang untuk mu akan datang
meski tak kau jemput. Yang bukan untukmu akan pergi meski tak kau minta. Lalu
bagian mana yang kamu gak paham.?”
Dan aku mulai untuk melepaskan
segala perasaan di dalam dada. Tidak lagi memaksakan, tapi lebih mencoba untu
memasrahkan semua kepada_Nya
Sejak saat itu langit senja tak
lagi sama, kaupun tak lagi kembali dan aku tak lagi mencari. Walaupun aku tau
semua kabut sendu telah berganti menjadi RINDU tapi apalah daya ku ?...... semoga doaku menjelma
menjadi bahagiamu
Aku tak pernah menyesal
mencintaimu dalam diamku, sebab aku percaya bertemu dan mencintaimu adalah skenario
terindah_Nya. Apakah ada yang lebih indah dari mencintai dalam diam dan melalui
perantaranya ?
Sebuah cerita dari Imam Al-Ghazali, ada seseorang yang bertanya kepadanya,
apakah yang paling jauh dari. Jawabnya singkat “tentu bukan benda,tempat atau
benda langit lainnya.” Tapi yang paling jauh adalah masa lalu.
“kenapa bisa tuan mengatakan seperti itu.” Tanya orang tersebut.
Ya, karena masa lalu meskipun sedetik jika sudah berlalu kita tidak akan
pernah bisa kesana lagi. jika ukuran jauh adalah jarak, kita masih bisa
menggapainya untuk kesana. Tapi tidak dengan masa lalu. Pesan yang disampaikan
oleh Imam Ghazali ini sudah jelas, yaitu agar seseorang lebih bisa menggunakan
waktunya sebaik mungkin, apalagi allah telah menyeru dalam al-qur’an “DEMI
MASA” banyak dari kita mengabaikan hal tersebut hingga berakhir dengan
penyesalan.
Lalu orang itu bertanya lagi, “Lalu Tuan apa yang paling dekat”? Yang
paling dekat adalah kematian.” Jawab Imam Ghazali. “Kenapa bisa seperti itu.?”
Dengan keheranan lagi menjawab. Lalu Imam Ghazali menjelaskan padanya.
“Sebab kematian adalah hal yang paling Misterius dalam kehidupan kita. Tak ada
yang tau kapan ajal akan menjemput. Dan begitu misteriusnya hingga tak bisa
diukur dengan jarak. “penjelasan Imam Ghazali”
Pesan kedua yang ingin disampaikan Imam Ghazali adalah, jangan terlalu larut
dalam kesenangan, dan jangan pula terlalu larut dalam kesedihan sebab sesuatu
Ciptaan_Nya atau mengejar soal dunia, karna sesungguhnya semua adalah titipan
dan dunia ini adalah sebuah gambar ilusi 3 dimensi, yang berwarna tapi mudah
terhapus oleh waktu karna roda kehidupan pasti akan berputar dan begitu juga
dengan hati manusia pasti akan berubah-ubah.
Lalu untuk apa kau berlari saat dikejar satu lukisan itu, toh dia tak akan
menyentuhku. Lalu untuk apa kau bersedih jika benda yang kau inginkan tak ada
dalam lukisan itu. Toh memang semuanya hanya titipan
Terkadang aku merasa terlalu Ego dengan keinginan yang tiada habisnya,
Memikirkan sesuatu hingga mengaduh “ADUH”
Toh beliaulah penerbit segala buku, buku mati, buku takdir, buku hidup dan
buku – buku lainnya.
Aku hanya seorang hamba yang ingin istiqomah dalam berperan di dunia
fantasi ini.
Kak Andre terimakasih telah
menjadi perantara tuhan untuk menguji Hati ini.
bagus kok mbk kutipanya (y) good job you rock :D
BalasHapus